Tabulanews.id – Sekitar pukul 00:20 Wita Minggu dini hari tadi, puluhan oknum tak bertanggungjawab melakukan aksi perusakan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Beberapa kaca jendela dan pintu beserta beberapa fasilitas lainnya dirusak. Perusakan ini sudah dilaporkan ke APH (aparat penegak hukum) oleh jajaran UIN Mataram.
Biro Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Mataram, H Subuh mengatakan, aksi perusakan kampus UIN Mataram bermula setelah pihak PT Rajawali memutus kontrak 40 warga penjaga kampus UIN Mataram beberapa waktu silam.
“Setelah kontrak penjaga kampus UIN Mataram itu diputus kontrak oleh PT Rajawali tepat pukul 00:00 Minggu malam tadi, sontak ada kejadian aksi perusakan kampus,” katanya.
Dijelaskan Subuh, selama ini penjaga kampus UIN Mataram merupakan warga setempat. Padahal kata dia, setelah kontrak penjaga diputus oleh PT Rajawali pihaknya akan melakukan pelelangan terkait penjagaan kampus UIN Mataram. Rencana pelelangan itu kata Subuh, dilakukam pihak UIN Mataram bersama PT Rajawali untuk mengangkat penjaga baru kampus UIN Mataram dari beberapa wilayah. Baik oleh warga di wilayah Jempong Baru, Karanganyar, dan Sekarbela.
Subuh pun menjelaskan, selama proses pembangunan Kampus UIN Mataram di Kelurahan Jempong Baru, rekrutmen petugas keamananan Kampus UIN Mataram, memang diangkat dari warga sekitar kampus (Jempong Baru).
Akan tetapi kata Subuh, bukan UIN Mataram yang memutus kontrak. “Tapi PT Rajawali yang memutus kontraknya. Dan, kemudian kita akan mengangkat kembali. Sekarang kan proses lelang. Mungkin, karena warga ini merasa ‘piringnya diambil orang’, kelihatan mereka tidak mau orang luar yang menjaga kampus ini,” pungkasnya.
Akibat perusakan ini kata Subuh, seluruh jajaran akademika UIN Mataram sudah melakukan rapat koordinasi pasca kejadian. Atas perusakan ini, pihaknya sudah melapor aksi perusakan ini ke APH untuk diusut tuntas. “Jadi gedung ini milik negara, apapun alasannya akan kami usut tuntas,” katanya.
Bukan hanya itu, dari kejadian ini kata Subuh, diprediksi 10 Gedung UIN Mataram mengalami kerusakan. Juga, diprediksi, UIN Mataram mengalami kerugian sekitar Rp1 miliar.
“Kita akan proses hukum. Polisi sudah lakukan investigasi di lokasi kejadian. Dari kejadian ini pula, salah satu dosen kita dipukul oleh oknum hingga mengalami luka di bagian kepalanya. Karena (oknum yang merusak) tak terima difoto ketika lakukan perusakan. Sontak mereka mengeroyok (Fahrurrazi) yang sekaligus menjadi saksi atas kejadian ini,” katanya.
Berada dilokasi kejadian, Wakil Rektor III Uin Mataram, Dr Hj. Nurul Yakin M.Pd mengatakan, puluhan oknum mendatanginya saat mengambil gambar atas aksi perusakan itu. Kata Nurul, beberapa oknum marah ketika difoto dan divideokan.
“Jadi, tepat di depan saya saat ambil foto dan video, mereka marah. Akhirnya dikejarlah saya gitu. Karena mereka kejar saya, anak saya (Fakrurrazi) melindungi saya, dan turun dari mobil. Nah anak sayalah yang dikeroyok,” katanya, Minggu (1/3) pagi tadi.
Dari pengakuan Nurul, atas kejadian tersebut, anaknya mengalami luka pada bagian kepala. Hingga pagi Minggu, UIN Mataram sudah melapor ke APH untuk diusut tuntas kejadian tersebut. “Sudah dilaporkan ke polisi. Kita akan usut tuntas siapa pun pelakunya,” pungkas Nurul.