tabulanews.id – Untuk mencapai target pengiriman 1000 mahasiswa keluar negeri, di tahun 2020 ini Pemerintah Provinsi NTB mengalokasikan anggaran sebesar Rp39 miliar untuk program beasiswa bagi putra dan putri daerah yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan tinggi.
Dana beasiswa sebesar Rp39 milyar tersebut dialokasikan untuk pembiayaan beasiswa luar negeri dan masyarakat tidak mampu. “Rp39 miliar Itu dibagi dua, Rp18 miliar lebih untuk beasiswa luar negeri dan Rp18 lebih untuk yang miskin,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Dikbud NTB, Aidy Furqon, yang ditemui di kantor Gubernur.
Diterangkan Aidy sampai saat ini proses pengalokasian beasiswa luar negeri untuk siswa berprestasi sudah mulai berjalan. Sementara untuk kategori siswa miskin masih menunggu proses selanjutnya, sesuai arahan yang diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) terkait pemberian beasiswa.
Beasiswa prestasi sendiri dibagi menjadi dua, yaitu untuk prestasi akademis dan prestasi non-akademik. Dikbud NTB sendiri akan segera mengkoordinasikan program beasiswa tersebut untuk periode 2020. “Pak Pak Gubernur mengatensi sungguh-sungguh (program ini). Karena di RPJMD kami di Dikbud juga mencetak 1.000 cendikia, sesuai visi-misi Gubernur,” jelasnya.
Dari anggaran sebesar Rp39 miliar tersebut, Aidy menerangkan pihaknya belum menerima jumlah pasti kuota yang akan dibuka. Pasalnya, hal tersebut dipengaruhi oleh negara tujuan program beasiswa dan komponen pembiayaan yang akan ditanggung oleh pemerintah.
Disebutkannya seperti beasiswa untuk pendidikan tinggi tujuan Malaysia dimana untuk ongkos saja diperlukan biaya mencapai Rp8 juta per siswa. “Kalau ke Polandia itu belasan juta. Jadi nanti dihitung anggarannya, cukupnya untuk berapa orang. Tergantung cost ke negara masing-masing,” jelasnya.
Diterangkan Aidy untuk program beasiswa 2020 sendiri pemerintah belum bisa menanggung penuh seluruh komponen pembiayaan. Karena keterbatasan anggaran daerah. “Belum ada yang fully funding,” ungkapnya.
Pengalokasian anggaran beasiswa dari ABPD disebut merupakan bentuk respon pemerintah atas apresiasi yang diberikan penerima manfaat program beasiswa pada tahun sebelumnya.
Terpisah Direktur LPP NTB, Irwan Rahadi, menerangkan bahwa kuota program beasiswa NTB untuk tujuan luar negeri memang belum diputuskan. Namun berdasarkan hitungan distribusi jurusan yang ada, jumlah maksimal peserta mencapai sekitar 4000 orang, yang disesuaikan dengan kesiapan anggaran yang ada.
Untuk besaran angaran 2020 sendiri, disebut Irwan cukup untuk mengakomodir kebutuhan beberapa siswa untuk menyelesaikan pendidikan tinggi di luar negeri. Selain itu, tahun ini kuota untuk masing-masing program studi disebut akan dibagi merata untuk negara tujuan seperti Malaysia, Ceko, dan Polandia.
“Prinsip yang kami pakai sekarang pemerataan. Jadi semua prodi itu sekarang dia merata jumlahnya. Kemudian kita buka segmen-segmen baru seperti ilmu hukum, sosial, agama,” pungkasnya.