tabulanews.id – Hujan yang mengguyur Mataram selama dua hari terhitung sejak Selasa hingga Rabu kemarin, sebanyak 50 kepala keluarga warga Pondok Perasi yang tinggal di dalam tenda tempat relokasi terendam banjir.
Kepala Ligkungan Pondok Perasi, H Maskan mengatakan, hujan Rabu malam kemarin membuat area tenda untuk warga Pondok Perasi terendam banjir. Bukan hanya itu kata Maskan, lokasi pembangunan tenda untuk warga Pondok Perasi memang langganan banjir.
Akibatnya, saat ini kata Maskan, keadaan warga membutuhkan penanganan serius dari Pemerintah Kota Mataram. Karena, akibat banjir malam Rabu kemarin, beberapa warga yang tinggal di dalam tenda membutuhkan perawatan serius. “Baik dari sisi kesehatan kan mereka butuh obat-obatan, terus dari selimut buat anak-anak,” katanya, Kamis (2/1).
Karena darurat kata Maskan, Pemkot Mataram harus segera memenuhi kebutuhan warga. Dari pendaataan pihak Lingkungan, sebanyak 30 KK masih bertahan di lahan sengketa RT 08 lingkungan Pondok Perasi.
“Sekitar 30 KK yang bertahan. Data realnya yang kita punya yang sudah masuk ke kecamatan. Dari 50 KK yang tinggal di dalam tenda, mereka saat ini kan butuh makanan dan pelayanan kesehatan. Itu juga, tempat istirahat yang layak,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Permukiman dan Kawasan Perumahan Rakyat Kota Mataram, H Kemal Islam mengatakan, pembuatan hunian sementara di samping lokasi tenda pengungsian warga Pondok Perasi ditargetkan rampung akhir Januari 2020.
“Untuk alternatif pertama memang ialah tinggal di tenda, sementara Pemkot berusaha buatkan Huntara dan memindahkan masyarakat ke sana,” jelasnya. Akan tetapi lanjut Kemal, selama ini warga Pondok Perasi enggan pindah ke Rusunawa di Selagalas dan di Mandalika.
“Kita sudah tawari, tapi memang karena jauh jadi mereka memilih menetap di sini (di dalam tenda). Selama ini juga kan, ke lokasi ini kita ada hambatan. Baik jalan masuk bawa material tidak semulus yang kita harapkan. Supaya tidak banjir kita sudah berupaya timbun tempat berdirinya tenda ini,” paparnya.
Berbeda dengan Sholihin, warga Pondok Perasi yang masih tinggal di dalam tenda menjelaskan, kebutuhan saat ini ialah tempat tinggal yang layak. Karena, selama hujan kemarin malam kata Sholihin, banyak warga yang kewalahan.
“Kami sangat butuh tempat tinggal yang layak, apalagi ini musim hujan dan Huntara ini belum rampung. Kemana lagi kami akan tinggal,” katanya. Ia pun berharap, agar Pemkot Mataram segera merampungkan Huntara untuk 83 KK warga Pondok Perasi tinggal.(ris)
fendy
3 Januari 2020 at 5:17 am
hoax
Pingback: Sempat Bersitegang Dengan Aparat, Warga Pondok Perasi Digusur Juga - tabulanews.id